Senin

Hilang

Aku sudah penat dan jenuh melihat tingkahmu...
Walau pikiran, nurani, dan tubuh ini merasa lelah,
namun kusempatkan waktuku tuk ceria dan bertanya

apa kabarmu sa'at itu.
Telah kucoba tuk memahami apa kehendakmu.

Tapi, yang ada hanya prasangka buruk dan
kemungkinan negatif lainnya.

Dan ketika rasa itu mulai menghilang, kau tetap
tak peduli akan adanya.
Semua yang kulakukan hanya akan membuatmu tersenyum
sinis akan kehadiranku yang tak pernah diinginkan.

Sudahlah......

Mungkin kini sudah saatnya aku menyingkir.
Percuma kuhabiskan waktu untuk terus berangan-angan akan dirimu.
Biarlah mereka yang berpotensi lebih dariku, menjadi penawar rasa rindumu.
Setelah ini, aku hanya akan kembali menjadi orang yang tak
berbalur keindahan dirimu.

Maaf..... ini memang karena kemauanku dan akibat dari
berbagai kejadian yang aku alami selama bersamamu.

Sekarang aku hanya ingin katakan selamat tinggal pada rasa itu.
Semoga, rasa itu akan datang lagi di saat yang tepat dan aku takkan lagi menyia-nyiakannya.

0 komentar: